Assalamualaikum,masa aku pulang dari kelas bersama seorang kawan ,lokasinya di Mahallah Asiah,aku melihat sesuatu yang bagi aku mempunyai makna tersirat.Guguran kelopak merah yang berteraburan di atas tanah, ia menghentikan langkahku yang laju.Aku berhenti dan aku perhati seraya berfikir adakah kehidupan aku juga akan menjadi seperti kelopak merah itu.Yang dipijak oleh manusia yang tidak tahu menghargai.Kenapa kelopak bunga itu gugur? persoalan ini berlingkar dalam kotak fikiranku,mungkin ianya rapuh ditiup sang angin yang membadai.Mungkin juga ada yang iri hati dengan kesempurnaannya lantas sengaja memetik. Membiarkan kelopaknya berguguran.Pelbagai kemungkinan.Kalau ikutkan hati ingin sahaja aku mencantumkan kelopaknya kembali agar ia menjadi sempurna ditatap umum dengan senyuman terkadang bunga yang cantik bersama kelopak yang sempurna disisinya juga bisa menjadi penawar bagi mereka yang berduka,mereka yang dikuasai amarah.Tetapi apakan daya aku tidak bisa mencantumkannya kembali.Mana mungkin kelopak yang sudah terpisah dari bunganya bisa bercantum kembali.Pakai gam? hilanglah keasliannya.Kesimpulannya,cubalah untuk menghargai bunga yang masih kekal pada akarnya jangan cuba untuk memetik jika berniat mahu membuang.Meskipun guguran kelopak bunga yang aku lihat adalah sekadar bunga kemboja merah yang sinonim dengan bunga "kubur" ia tetap bunga ciptaan indah dan ia perlu dihargai meski bunga tahi ayam sekali pun hargailah.-Koshikuyanie.
ini adalah buku THE MISSING ROSE,MAWAR YANG HILANG,dari bulan lepas aku mencari buku ni tapi tak jumpa.Mungkin edisinya limited di Malaysia.Sekarang aku cuba menghabiskan buku karya Andrea Hirata.Buku yang bagi aku mempunyai pelbagai unsur sedih,gembira,suka,duka dan bahasa yang harmoni -sekian. Fakta : Bunga plastik tak akan pernah layu.Tapi ia tidak asli. |
p/s: agak-agak pernah tak seseorang yang pada hari ulang tahun perkahwinan mereka menghadiahkan pasangan mereka bunga plastik?